Kenali Oli Untuk Mesin Motor Anda

28 Juli, 2007

Isi Oli Sesuai Anjuran Source : google.com Peranan Oli sangat penting bagi mesin, khususnya untuk mesin motor maupun mobil. Tetapi apabila tidak sesuai dengan anjuran produsen mesin tersebut maka akan mendatangkan masalah bagi mesin itu sendiri. Banyak kasus bikers yang mengisi oli melebihi batas maksimal dari yang dianjurkan atau banyak bikers yang mengisi oli mesin mobil ke dalam mesin motornya. Pada mesin mobil dan motor disediakan alat untuk mengukur kapasitas oli yang ada di mesin dan sering disebut dengan Dipstick Oil. Pada Dipstick Oil tersebut ada petunjuk High atau Full dan Low atau Add. Apabila ketinggian oli berada diantara batas maksimal dan minimal maka kapasitas oli dalam mesin dapat dikatakan berada dalam kondisi normal. Jika berlebihan sebaiknya anda segera kurangi (dibuang melalui Oil Drain). Jika kurang maka anda harus segera tambahkan dengan oli yang sama jenisnya dengan oli yang ada di dalam mesin. Seluruh produsen mesin motor maupun mobil melarang para bikers untuk mengisi oli melebihi batas maksimal karena akan berdampak buruk pada mesin. Dampak yang akan didapat jika terlalu banyak mengisi oli maka putaran poros engkol atau crankshaft akan menyentuh genangan oli yang ada di bak karter sehingga membuat oli menjadi berbusa yang berisi udara atau gas. Hal ini dapat menimbulkan oli menjadi lebih cepat panas atau overheat, beroksidasi dan kehilangan tekanan oli (loss of oil pressure). Oli yang berbusa sukar untuk dipompa oleh pompa oli sehingga komponen mesin yang seharusnya mendapatkan pelumasan menjadi kering, dan akan rusak atau macet. Selain itu, oli yang berbusa akan membuat tekanan gas yang berlebihan di dalam ruang mesin, sehingga melalui jalur sirkulasi (PCV) akan terdorong (blow by gas) ke filter udara. Biasanya filter udara menjadi basah oli. Motor dengan karburator akan banyak ditemukan lapisan tipis oli, lebih parah akan menyumbat jalur-jalur dan needle valve atau float valve yang ada di karburator tersebut. Tekanan udara dari oli yang berbusa tersebut, juga merembes keluar melalui seal-seal yang ada di mesin. Pada mesin motor, pengisian oli yang berlebihan juga mengganggu plat kopling atau clutch. Karena plat kopling menjadi terendam oli sehingga terlalu banyak oli yang membasahi plat kopling tersebut dan menjadi Slip. Normalnya, oli akan terlempar dengan sendirinya oleh putaran plat kopling atau clutch tersebut. Jika plat kopling slip maka akan mengurangi umur pakainya, kehilangan tenaga dan pemborosan bensin. Jadi jelas sekarang, mengapa produsen mesin motor maupun mobil membatasi jumlah oli yang boleh dimasukkan ke dalam mesin. Kelebihan dan kekurangan adalah tidak baik untuk mesin motor anda loh. Oli mesin motor bisa dikatakan lebih rumit spesifikasi dan karakteristiknya daripada oli mesin mobil. Oli pada mesin mobil dirancang untuk melumasi Bushing dan Bearing maupun pergerakan piston saja. Jadi pada mesin mobil, dibutuhkan oli yang licin dan mampu membuat lapisan tipis untuk melumasi komponen-komponen yang bergesekan tadi. Biasanya oli mesin mobil ditambahkan aditif Friction-Modifiers untuk memperkecil gesekan. Jika oli licin digunakan pada mesin motor maka mesin motor yang memakai kopling basah atau wet clucth akan membuat kopling menjadi slip karena licin. Jadi kopling basah mesin motor memerlukan oli yang tidak licin sehingga kopling bisa tetap ‘gigit’, tidak kehilangan tenaga. Dengan kata lain, pada oli mesin motor tidak boleh ada Friction Modifiers (Menurut standard JASO MA) atau ada sedikit Friction Modifiers (Menurut standard JASO MB). Viskositas (keenceran) Oli akan rusak oleh roda gigi. Biasanya roda gigi transmisi mesin motor menyatu dengan mesin motor itu sendiri sehingga oli akan membasahi roda-roda gigi tadi. Untuk itu oli motor dirancang untuk tahan terhadap ‘perasan’ roda-roda gigi transmisi agar viskositasnya tidak rusak. Sementara untuk mesin mobil, roda-roda gigi transmisi berada pada bagian terpisah dan dilumasi khusus oleh oli transmisi. Banyak ditemukan pada toko perlengkapan motor menjual oli yang sebenarnya untuk mesin mobil. Untuk memudahkan anda, oli untuk mesin motor, pastikan ada tertulis 4T yang digunakan untuk mesin motor jenis 4 tak maupun mesin motor 2 tak. Tapi untuk oli samping motor 2 tak bertuliskan kode 2T, bukan untuk dimasukkan ke ruang mesin. Sementara jika oli mesin mobil, biasanya langsung tertulis angka viskositasnya secara jelas seperti 10W40, 5W30, 20W50 dan sebagainya. Selain itu, pastikan untuk motor dengan sistem Kopling Basah (Wet Clutch System) menggunakan oli mesin motor yang mencantumkan standard JASO MA (untuk kebanyakan motor di Indonesia memerlukan standard JASO MA, umumnya motor Jepang atau Asia). Jadi jangan sampai anda salah dalam membeli oli motor ya?

Tidak ada komentar: